Kalimat Simpleks: Pengertian, Ciri, dan Contoh Penggunaannya

Dalam bahasa Indonesia, terdapat 4 jenis kalimat yang penting diketahui yakni kalimat majemuk, majemuk campuran, simpleks dan kompleks. Fokus kali ini yaitu penjelasan tentang kalimat simpleks yang memiliki susunan paling sederhana dan umum dikenal sebagai kalimat tunggal.

Pengertian Kalimat Simpleks

Setiap kalimat yang diujarkan oleh seseorang pasti mengandung arti yang ingin disampaikan ke orang lain. Salah satu jenis kalimat yang umum dipilih yakni kalimat tunggal yang cenderung singkat dan langsung mengenai inti.

Dapat dikatakan bahwa kalimat simpleks adalah jenis kalimat yang dibentuk hanya dari satu klausa yang terdiri dari unsur wajib yakni subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan yang dibutuhkan. Maksud dari kalimat tunggal sangat mudah untuk dipahami.

Jenis kalimat ini hanya memiliki struktur tunggal tanpa ada perluasan kalimat yang melibatkan penambahan klausa. Jadi, perluasan kalimat pada jenis simpleks dilakukan dengan penambahan keterangan, baik keterangan alat, cara, tempat maupun waktu.

Berbeda halnya dengan kalimat kompleks dan majemuk yang melibatkan lebih dari satu klausa. Sebagai bandingan, pada jenis kalimat kompleks, akan ditemui struktur induk kalimat dan anak kalimat. Sedangkan jenis simpleks tidak mengenal istilah anak kalimat.

Ciri-Ciri Kalimat Simpleks

Cara untuk membedakan kalimat tunggal dengan jenis kalimat lain adalah dengan mengenali ciri-ciri yang dimiliki. Terdapat 4 hal yang menjadikan sebuah kalimat disebut simpleks, antara lain:

1. Mempunyai Klausa Tunggal yang Unsur Wajibnya Lengkap

Ciri yang paling menonjol dari kalimat tunggal atau sederhana adalah adanya satu klausa yang menyusunnya. Klausa pada jenis simpleks terdiri dari unsur wajib berupa subjek dan predikat. Disebut sebagai unsur wajib karena selalu muncul dalam kalimat tunggal tersebut.

Selain itu, sebuah kalimat sederhana juga kerap memasukkan unsur objek dan pelengkap. Unsur-unsur tersebut digunakan sesuai kebutuhan, demi maksud yang tersampaikan kepada orang lain.

2. Memiliki Unsur Tidak Wajib

Selain memiliki unsur wajib, kalimat yang disebut simpleks juga terkadang memuat unsur tidak wajib. Adapun unsur tidak wajib tersebut berupa keterangan, misalnya keterangan waktu, tempat, cara dan alat.

Dalam penyusunan kalimat sederhana, unsur tidak wajib boleh ditinggalkan tergantung bagaimana konteks yang melingkupi kalimat tersebut. Namun, kalimat tersebut harus memakai unsur wajib untuk menyampaikan inti pesan kepada orang lain.

3. Tidak Menggunakan Kata Hubung

Selanjutnya, ciri kalimat simpleks adalah tidak memakai kata hubung dalam susunannya. Kata hubung umum dipahami sebagai kata yang menjadi penyambung antar klausa. Sedangkan kalimat sederhana hanya menggunakan satu klausa sehingga tidak memerlukan kata sambung.

4. Menampilkan Peristiwa atau Kejadian Tunggal

Sebuah kalimat tunggal atau simpleks hanya memuat satu peristiwa tanpa ada tambahan lain yang menjadikan susunannya kompleks. Sebab, jenis simpleks memang sederhana dan mudah sekali untuk dipahami.

Contoh Kalimat Simpleks

Agar memiliki gambaran yang lebih jelas, berikut beberapa contoh jenis kalimat tunggal:

1. Bu Martha memiliki empat orang anak laki-laki.
2. Kucingku telah mati.
3. Kakak memberikan adiknya boneka beruang.
4. Mereka pergi ke Bandung.
5. Seorang siswa menemukan uang di pinggir jalan.
6. Pak Anwar membeli 3 ekor kambing kemarin siang.
7. Tim pecinta alam mendaki gunung dengan peralatan yang lengkap.
8. Saya berangkat.
9. Paman pergi ke pasar dengan berjalan kaki.
10. Anak-anak bermain sepak bola di lapangan desa.
11. Pedagang kelontong memberi bonus ke pembeli.
12. Ami sedang menggoreng ikan di dapur.
13. Lukman membuat kerajinan tangan untuk Sari.
14. Ibu menyirami bunga setiap 3 hari sekali.

Sudah jelas bahwa kalimat simpleks merupakan jenis kalimat sederhana yang selalu memasukkan unsur wajib berupa subjek dan predikat. Dalam kalimat tersebut, hanya ada satu klausa utama tanpa ada penambahan klausa subordinatif seperti pada jenis kalimat kompleks.