Atas dasar apa saja ayam broiler dipanen antara 32-35 hari.

Atas dasar apa saja ayam broiler dipanen antara 32-35 hari.

Mapel Wirausaha, Jenjang Sekolah Menengah Atas

Penjelasan:

Data di lapangan menunjukkan bahwa pertumbuhan ayam broiler secara optimal terjadi pada minggu ke-4 hingga ke-6 pemeliharaan. Artinya di rentang minggu tersebut, nilai FCR mendekati standar. Namun ketika memasuki umur 7 – 8 minggu, pertambahan bobot badan broiler per minggu merosot tajam dan tidak seimbang antara pertumbuhan bobot badan hariannya dengan banyaknya ransum yang dikonsumsi. Akibatnya nilai FCR pun semakin membengkak. Dalam kondisi tersebut, maka akan lebih menguntungkan jika ayam broiler dijual lebih awal.

waktu panen ini bisa pula disesuaikan dengan waktu pencapaian bobot badan ayam yang digemari konsumen. Pada daerah tertentu konsumen lebih suka ayam kecil dengan bobot kurang dari 1 kg. Sedangkan di daerah lain konsumen lebih suka ayam besar dengan bobot 1,5-2 kg, serta ada juga yang menyukai ayam dengan bobot di atas 2 kg. Semakin besar bobot badan ayam (terutama pada ayam umur > 6 minggu), maka harga per kg bobot hidupnya biasanya juga akan semakin rendah karena ayam tersebut sudah banyak lemaknya dan tingkat keempukan dagingnya pun sudah berkurang.

Daftar Isi

Pertanyaan Baru di Wirausaha

BACA JUGA  Carilah contoh fungsi pemasaran dalam perusahaan

Manajemen Keuangan Sektor Publik EKAP4405

No. Soal Skor

1 PENGADAAN BARANG PUBLIK

Pada umumnya pelaksanaan pengadaan barang publik dapat dikelompokan berdasarkan tahap

kegiatannya. Tahap kegiatan pengadaan barang barang publik dikelompokan dalam 4 (empat)

tahap yaitu:

1. Tahap persiapan. Pada tahap ini kegiatannya meliputi :

a. Perencanaan Pengadaan barang barang publik;

b. Pembentukan Panitia Pengadaan barang publik;

c. Penetapan Sistem Pengadaan barang publik;

d. Penyusunan jadwal pengadaan barang publik;

e. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan

f. Penyusunan Dokumen Pengadaan barang publik.

2. Tahap proses pengadaan. Pada tahap ini kegiatan meliputi :

a. Pemilihan penyedia barang barang publik; dan

b. Penetapan penyedia barang publik

3. Tahap penyusunan kontrak.

4. Tahap pelaksanaan kontrak.

Pengadaan dan transaksi untuk barang publik biasanya relatif lebih rumit dan memiliki aturan-

aturan yang ketat dibanding dengan transaksi barang privat. Oleh karena itu transaksi barang

publik lebih berisiko untuk muncul lebih banyak perilaku-perilaku tidak etis.

Pertanyaan :

Anda diminta untuk melakukan analisis risiko potensial pada tahap-tahap transaksi barang publik

dan tindakan/modus yang dilakukan dan siapa yang berpotensi melakukan tidak etis/melangar

hukum​

Wirausaha, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

b. penetepan penyediaan barang piblik

Jawaban:

penetapan penyediaan barang piblik


Alat-alat apa sajakah yang diperlukan untuk membuat nasi kuning?​

Wirausaha, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

1. kompor (pakai ricecooker juga bisa)

2. saringan untuk menyaring kunyit

3. centong


Atas dasar apa saja ayam broiler dipanen antara 32-35 hari.

Wirausaha, Sekolah Menengah Atas

Penjelasan:

Data di lapangan menunjukkan bahwa pertumbuhan ayam broiler secara optimal terjadi pada minggu ke-4 hingga ke-6 pemeliharaan. Artinya di rentang minggu tersebut, nilai FCR mendekati standar. Namun ketika memasuki umur 7 – 8 minggu, pertambahan bobot badan broiler per minggu merosot tajam dan tidak seimbang antara pertumbuhan bobot badan hariannya dengan banyaknya ransum yang dikonsumsi. Akibatnya nilai FCR pun semakin membengkak. Dalam kondisi tersebut, maka akan lebih menguntungkan jika ayam broiler dijual lebih awal.

waktu panen ini bisa pula disesuaikan dengan waktu pencapaian bobot badan ayam yang digemari konsumen. Pada daerah tertentu konsumen lebih suka ayam kecil dengan bobot kurang dari 1 kg. Sedangkan di daerah lain konsumen lebih suka ayam besar dengan bobot 1,5-2 kg, serta ada juga yang menyukai ayam dengan bobot di atas 2 kg. Semakin besar bobot badan ayam (terutama pada ayam umur > 6 minggu), maka harga per kg bobot hidupnya biasanya juga akan semakin rendah karena ayam tersebut sudah banyak lemaknya dan tingkat keempukan dagingnya pun sudah berkurang.


Dan berikan contoh soal untuk rumus perhitungan bep dengan cara rupiah

Wirausaha, Sekolah Menengah Atas

Break Even Point (BEP) adalah keadaan dimana penjual tidak mengalami kerugian atau keuntungan sehingga tingkat penjualan yang diperoleh dan modal yang digunakan berada pada posisi yang sama.

Pembahasan

Break Even Point (BEP)

Break Even Point (BEP) adalah keadaan dimana penjual tidak mengalami kerugian atau keuntungan sehingga tingkat penjualan yang diperoleh dan modal yang digunakan berada pada posisi yang sama.

1. Biaya Tetap (Fixed Cost/FC)

Untuk komponen biaya tetap atau konstan, biasanya biaya ini tidak dapat mempengaruhi kegiatan produksi secara langsung.

2. Biaya Variabel (Variabel Cost/VC)

Sebagai biaya variabel ini biasanya bersifat dinamis dan berubah, namun biaya tersebut juga biasa disebut biaya per unit tergantung pada tingkat volume produksinya.

3. Harga Jual (Selling Price/P)

Komponen ini termasuk pada harga jual per unit untuk barang atau jasa yang telah diproduksi dan siap dijual.

Untuk menentukan jumlah unit/jumlah harga yang harus diproduksi agar dapat mencapai Break Even Point adalah dengan rumus:

BEP Unit = (FC)/(P – VC)

BEP Rupiah = (FC)/(1 – VC/P)

Contoh soal untuk rumus perhitungan BEP dengan cara rupiah adalah:

Soal:

Seorang wirausahawan yang memproduksi sebuah kerajinan berbentuk bangun ruang, ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai break even point (BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap (Fixed Cost) Produksinya adalah sebesar Rp. l.000.000,00 sedangkan biaya variabelnya (variable cost) adalah sebesar Rp

50.000. Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp. 100.000,00. Berapa harga unit agar dapat mencapai Break Even Point atau titik impasnya?

Jawaban:

Biaya tetap (Fixed Cost) = Rp 1.000.000,00

Biaya variabel (Variable Cost) = Rp 50.000,00

Harga jual (P) = Rp 100.000,00

BEP Rupiah = (FC)/(1 – VC/P)

BEP Rupiah = (1.000.000)/(1 – 50.000/100.000)

BEP Rupiah = (1.000.000)/(1 – 1/2)

BEP Rupiah = (1.000.000)/0,5

BEP Rupiah = 2.000.000

sehingga wirausahawan dapat mengalami BEP ketika angka penjualan sudah mencapai Rp.12.500.000,- setelah melewati jumlah penjualan tersebut.

Pelajari lebih lanjut

  • Materi tentang perhitungan unit BEP
  • Materi tentang perhitungan BEP
  • Materi tentang perhitungan BEP unit dan rupiah

Detil Jawaban

Mapel : Prakarya dan Kewirausahaan

Bab : Break Even Point (BEP)

Kelas : X-XII

Semester : 1-2

Kode : 10.7.5

#TingkatkanPrestasimu

#SPJ3

You May Also Like

About the Author: administrator