Tesis adalah sebuah pernyataan atau teori berdasarkan argumen dalam bentuk tulisan maupun karangan yang sengaja dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat tertentu guna mendapatkan gelar sesuai dengan disiplin ilmu yang dijalankan.
Secara sederhana tesis juga dapat diartikan sebagai karya tulis ilmiah yang dibuat guna memperoleh gelar tertentu dalam jenjang perguruan tinggi. Dengan kata lain, tesis juga berarti sebagai bukti tingkat pencapaian seseorang setelah selesai menekuni bidang ilmu tertentu.
Daftar Isi
Jenis-Jenis Tesis
Secara umum, tesis terbagi menjadi dua jenis yakni tesis secara kuantitatif dan tesis secara kualitatif. Kedua jenis tesis tersebut memiliki perbedaan, berikut ialah penjelasan lebih lengkapnya.
1. Tesis Kuantitatif
Tesis kuantitatif adalah tesis yang dibuat untuk mendirikan berbagai pernyataan ataupun kerangka pikir hipotetikal. Tesis jenis ini juga kerap disebut sebagai nalar deduktif hipotetikal.
2. Tesis Kualitatif
Tesis kualitatif merupakan tesis yang dibuat bukan untuk mewujudkan pernyataan yang bersifat hipotektikal, melainkan lebih berfokus pada penelitian yang bersifat non kuantitatif. Tesis ini kerap juga disebut sebagai jenis tesis nalar induktif nonhipotetika.
Fungsi Tesis
Sama halnya dengan karya tulis lainnya yang digunakan sebagai persyaratan kelulusan, tesis secara mendasar juga berfungsi sebagai karya ilmiah atau media komunikasi akademik dalam suatu kajian ilmu tertentu.
Dalam fungsi akademi, tesis bisa berperan untuk memunculkan temuan-temuan baru dalam dunia pendidikan. Bahkan tidak hanya sebatas dunia pendidikan, melainkan temuan baru dalam tesis juga bisa menjangkau berbagai aspek dalam kehidupan.
Sedangkan fungsi lain berupa sarana ekspresif dimana setiap orang bisa menuangkan gagasan dan pemikirannya dalam bentuk tulisan sehingga bisa dibaca oleh orang lain.
Selanjutnya terdapat pula fungsi instrumental yang bisa membantu seseorang untuk meraih tujuannya melalui pemikiran dalam tulisan yang dibuat.
Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Meski sama-sama sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan dalam perguruan tinggi, namun namun skripsi, tesis dan disertasi memiliki beberapa perbedaan.
Berikut di bawah ini ialah beberapa hal yang bisa digunakan sebagai indikator pembeda antara ketiga karya tulis tersebut.
1. Jenjang Pendidikan
Indikator pertama yang membedakan antara skripsi, tesis dan disertasi ialah jenjang pendidikan yang dijalankan.
Dalam hal ini, skripsi berarti sebagai karya tulis yang dibuat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1), sedangkan tesis adalahkarya tulis yang disusun untuk menyelesaikan program magister atau pascasarjana (S2).
Selanjutnya untuk disertasi merupakan karya ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan program doktoral (S3).
2. Permasalahan yang Dibahas
Dalam penulisan skripsi masalah yang dibahas bisa bersumber dari penelitian dan pengalaman empirik secara umum, sama halnya dengan tesis yang bisa mengambil sumber dari pengalaman empirik disertai dengan kajian yang teoritis dan mendalam.
Sedangkan disertasi diangkat dari kajian teoritis dan fakta empirik sehingga bisa menghasilkan kajian yang mendalam dan sangat spesifik.
3. Proses Penulisan
Tesis adalah karya ilmiah yang menempati posisi tengah-tengah, khususnya dalam proses penulisannya. Dalam hal ini penulis tesis bertanggung jawab sebesar 80% atas tulisan yang dibuatnya.
Sedangkan skripsi berada di bawahnya yakni 60% tanggung jawab penulis dan 40% dari pembimbing akademik. Selanjutnya untuk disertasi, penulis memegang tanggung jawab akan proses pembuatan tulisan sebanyak 90%.
Dengan begitu, semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditekuni, maka semakin sedikit pula bimbingan yang didapatkan.
Selain ke-3 hal yang telah disebutkan diatas, perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi juga bisa diketahui melalui bobot karya tulis, cara pemaparan masalah, metode analisis dan penelitian yang digunakan, jenjang pembimbing dan publikasi tulisan.
