Untuk membuat teks eksposisi yang sempurna, penulis dituntut untuk memahami struktur teks eksposisi. Hal tersebut dikarenakan teks eksposisi merupakan karya non fiksi. Oleh sebab itu, penulisannya juga harus sesuai dengan standar dan struktur yang telah ditentukan.
Daftar Isi
Struktur Teks Eksposisi
Dilansir dari buku ajar berjudul Teks Eksposisi dan Perangkatnya, yang ditulis oleh Sulastriningsih Djumingin, teks eksposisi terdiri atas beberapa struktur, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan
Bagian ini merupakan kalimat berisi pandangan awal tentang suatu topik atau masalah. Pandangan ini bersifat opsional, dan penulis bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.
2. Tesis / Pendapat
Pendapat atau Tesis berisi pendapat (opini) yang dikemukakan penulis. Tesis terletak pada bagian awal paragraf berisi kalimat untuk disampaikan pada para pembaca.
Pernyataan Tesis merupakan kalimat berisikan ide, gagasan, anggapan, opini, dan argumentasi terhadap suatu peristiwa yang dijelaskan oleh penulis.
3. Argumen
Bagian ini berisi pendukung Tesis dalam bentuk yang dilampirkan penulis. Dalam penulisan argumen, teks bukan yang terdiri dari sebuah posisi saja. Tujuan penulisan argumentasi adalah untuk memperkuat tulisan, berupa hasil temuan, fakta, serta pernyataan ahli.
Di dalam teks eksposisi, karangan berisi argumen yang mampu mendukung pendapat penulis. Berikut adalah ciri-ciri atau karakteristik dari kalimat argumentasi:
- Mengandung ide pokok, pandangan (point of view), gagasan, dan pendapat ahli mengenai suatu permasalahan.
- Terdapat rumusan masalah mengenai suatu topik yang bermuatan kritis dan logis.
- Kalimat argumentatif berisi data sesuai fakta lapangan, data resmi, objektif, serta hasil riset ahli. Data ini sangat penting dalam memperkuat argumen dalam tulisan.
- Kalimat argumentatif mengandung kesimpulan terhadap suatu topik permasalahan. Di samping itu, ada juga solusi penyelesaian masalah yang diberikan penulis.
4. Penegasan Ulang Pendapat
Struktur teks eksposisi terakhir adalah paragraf penutup yang berisi penegasan ulang. Namun, dituliskan dalam kalimat berbeda. Sementara itu, tujuan kalimat penutup juga menegaskan paragraf argumen, saran, dan menambahkan rekomendasi.
Karakteristik Bahasa Teks Eksposisi
Teks eksposisi menggunakan kata penghubung yang menjadi karakteristiknya, seperti demikian, sebaliknya, oleh sebab itu, meskipun, dan pertama. Selain itu, konjungsi juga dipakai sebagai tanda penghubung antar kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
1. Kalimat Tunggal
Terdiri dari satu subjek, objek, predikat, dan keterangan waktu serta tempat (jika ada). Contoh kalimat majemuk tunggal, Tono (S) berteman (P) dengan Noni (Keterangan).
2. Kalimat Majemuk
Sementara itu, kalimat majemuk terdiri dari satu subjek dengan dua predikat lebih. Kalimat majemuk menggunakan keterangan sebagai pelengkap. Contoh, Tono menggunakan topi hitam sedangkan temannya mengenakan topi kuning.
Dibawah ini adalah ciri kebahasaan dari teks eksposisi:
● Menggunakan Pronomina
Kalimat untuk mengganti benda atau orang. Misalnya, aku, kamu, kami, kita, dan mereka.
● Kata Adverbia
Menggunakan keterangan kata sifat atau adjektiva, kata kerja atau verba, dan kata benda atau nomina.
● Nomina
Kata yang menyatakan nama orang, nama benda, dan nama tempat.
Contoh Teks Eksposisi Singkat
Pada buku berjudul Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan yang ditulis Taufiqur Rahman, di bawah ini adalah contoh dari teks eksposisi yang ditulis secara singkat:
Contoh Teks Eksposisi Ilustrasi
Kebijakan dari pemerintah sering membuat susah rakyat kecil. Salah satu contohnya adalah, kenaikan harga minyak goreng sangat meresahkan kalangan rakyat bawah. Naiknya harga minyak goreng juga membuat penjual makanan harus memutar otak untuk tetap berdagang.
Penerapan struktur teks eksposisi secara baik dan benar merupakan hal penting yang harus dipahami oleh para penulis. Sebab jika ada kesalahan dalam penyusunan struktur, maka akan memberikan dampak signifikan terhadap hasil karya tulis.
