Pendidikan Prototipe, Apa Itu dan Apa Saja Tantangannya?

Pendidikan Prototipe

Situasi pendidikan di Indonesia selama pandemi menuntut penyesuaian strategi sebagai upaya mengatasi learning loss. Berdasarkan riset yang dilakukan BESKAP dan Kemendikbudtek, akhirnya dirancanglah Kurikulum Pendidikan Prototipe untuk mendukung pemulihan pembelajaran.

Kurikulum Prototipe menjadi salah satu opsi menyelamatkan semangat dan ruh pendidikan yang tergerus dampak pandemi. Pasalnya, hasil riset menyebutkan bahwa selama pandemi, kemajuan belajar 1 semester atau 6 bulan berkurang signifikan (learning loss), atau 5 bulan dalam numerasi.

Kurikulum Pendidikan Prototipe, Tidak Ada Lagi Jurusan di Sekolah

Kurikulum Pendidikan Prototipe, Tidak Ada Lagi Jurusan di Sekolah

Sejak tahun 2021, beberapa sekolah memang telah mulai menerapkan Kurikulum Prototipe. Hadirnya Kurikulum Prototipe yang bersifat opsional, dapat dipilih sesuai kebutuhan dan pertimbangan pihak sekolah merupakan lanjutan dari Kurikulum Darurat untuk mengatasi learning loss selama pandemi.

Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Badan Standar Kurikulum, Asesmen Pendidikan menunjukkan, bahwasanya sekolah yang menerapkan Kurikulum Darurat terbukti lebih maju 4–5 bulan belajar, dibandingkan saat mengaplikasikan Kurikulum 2013 secara penuh dalam aktivitas pembelajaran.

Mempertimbangkan hal tersebut, Kementerian Kebudayaan dan Riset Teknologi merancang strategi sebagai usaha mengatasi learning loss, salah satunya adalah memberikan opsi pada sekolah untuk menggunakan Kurikulum Prototipe. Jadi, kurikulum baru ini tidak bersifat wajib, namun opsional.

Dalam implementasi Kurikulum Prototipe, pihak sekolah diberikan keleluasaan untuk memberikan proyek pembelajaran yang sesuai dan relevan dengan kondisi lingkungan sekolah. Melalui kurikulum ini, siswa kelas XI & XII juga bebas untuk memilih kombinasi mata pelajaran sesuai minatnya.

Keunggulan Kurikulum Prototipe

Keunggulan Kurikulum Prototipe

Kurikulum Pendidikan Prototipe merupakan opsi tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh satuan pendidikan nasional dalam memulihkan pembelajaran 2022-2024. Kehadiran Prototipe membawa optimisme di banyak kalangan. Sebab kurikulum ini dinilai memiliki beberapa keunggulan.

BACA JUGA  Assessment Adalah: Penjelasan Fungsi dan Jenisnya

Di bawah ini adalah keunggulan Kurikulum Prototipe yang dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu substansi, implementasi, dan implikasi:

Keunggulan Substansi (Karakteristik)

Salah satu kelebihan Prototipe dari segi substansi adalah, karena memberikan ruang lebih luas kepada siswa untuk mengembangkan karakter, dengan memilih mata pelajaran yang sesuai minat dan kemampuannya. Jadi, siswa merasa termotivasi untuk belajar.

Penerapan Prototipe juga mencakup beberapa hal, meliputi:

  • Pengembangan karakter dan softskill dan karakter (kreativitas, nalar kritis, dan akhlak mulia) dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek.
  • Fokus pada materi esensial sehingga siswa mendapatkan pemahaman mendalam untuk kompetensi dasar, seperti numerasi dan literasi.
  • Pendidik memiliki fleksibilitas dalam melakukan pembelajaran sesuai kemampuan siswa, serta menyesuaikan dengan muatan lokal dan konteks.

Keunggulan Implementasi

Kurikulum Prototipe memiliki ciri khas berupa kemerdekaan belajar. Untuk mensukseskan program tersebut, Kemendikbud semakin gencar merekrut dan mempersiapkan sekolah penggerak, termasuk kepala sekolah dan guru yang akan menjadi subjek pelaksanaan.

Kemendikbud memiliki target 405 ribu orang guru penggerak pada tahun 2024 , dengan rincian 2.800 untuk angkatan 1 – 3, 8.000 orang angkatan 4 – 8, dan 405.000 orang pada tahun 2024. Jadi, penerapan Kurikulum Pendidikan Prototipe semakin efektif dan efisien.

Keunggulan Implikasi

Implikasi dari aplikasi Kurikulum Prototipe secara umum cukup positif. Berbeda dengan penerapan kurikulum baru sebelumnya yang seringkali disertai resistensi sebab ada pihak yang merasa dirugikan dengan kebijakan tersebut, terutama para guru.

Tantangan Penerapan Kurikulum Prototipe

Tantangan Penerapan Kurikulum Prototipe

Terlepas dari keunggulannya, implementasi Kurikulum Prototipe juga memiliki beberapa tantangan yang menyasar tiga pihak berkepentingan, khususnya pendidik, siswa, dan juga orangtua siswa. Berikut adalah beberapa tantangan dalam penerapan Kurikulum Prototipe:

  • Menuntut penekanan materi esensial. Dalam hal ini, guru harus bisa mengerahkan kemampuan terbaik. Jika sebelumnya mengejar materi dari segi kuantitas, sekarang harus memprioritaskan kualitas materi. Tujuannya adalah siswa memahami ilmu yang disampaikan.
  • Jumlah pekerjaan rumah berkurang. Sebab pembelajaran lebih berorientasi pada problem based learning, inquiry, project based learning, dan discovery. Jadi, siswa dituntut bisa menjadi pembelajar sejati dan fokus pada kecakapan abad 21, termasuk kreatif dan kritis .
  • Orangtua harus lebih bijaksana dan tidak menuntut anak supaya menjadi lebih pintar sesuai versinya. Sebab masing-masing anak tentu mempunyai kelebihan dan juga kekurangan.
BACA JUGA  Latihan Soal & Pembahasan PTS Matematika Kelas 10 IPS Semester Genap

Kurikulum Pendidikan Prototipe sebenarnya sudah cukup ideal apabila dalam implementasinya dilakukan secara sungguh-sungguh oleh setiap pihak yang terlibat. Apalagi, kurikulum tambahan baru ini juga memberikan kesempatan pada guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas diri.

You May Also Like

About the Author: administrator