Kurikulum Paradigma Baru Kurikulum 2022, Ini Penjelasannya!

Mengenal Kurikulum Paradigma Baru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan Kurikulum Paradigma Baru sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013 (K-13), dan juga pendukung bagi program pemulihan pembelajaran untuk mengatasi loss learning.

Kurikulum 2022 (Kurikulum Prototipe) akan diberlakukan secara bertahan dan terbatas melalui program sekolah penggerak. Berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, kurikulum 2022 bersifat opsional dan dapat dijadikan bagi sekolah untuk diterapkan di satuan pendidikan Indonesia.

Apa Itu Kurikulum Paradigma Baru?

Apa Itu Kurikulum Paradigma-Baru

Kurikulum tidak bisa dilepaskan dari proses berlangsungnya pendidikan, sebab merupakan perangkat program pendidikan yang diberikan lembaga penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum berisi rancangan mata pelajaran untuk peserta didik, khususnya dalam jenjang (tingkat) pendidikan tertentu.

Implementasi Kurikulum 2022 (Paradigma Baru) pada sekolah penggerak berdasarkan pada SK Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukuan mengenai penerapan Capaian Pembelajaran di Sekolah Penggerak, serta diberlakukan untuk semua jenjang, mulai dari SD, SMP, SMA & SMK.

Hal-Hal Penting Mengenai Paradigma Baru dari Kurikulum 2022

Hal-Hal Penting Mengenai Paradigma Baru dan Kurikulum

Sebelum Kurikulum 2022 diterapkan menyeluruh di semua satuan pendidikan Indonesia, pendidik wajib memahami beberapa hal penting tentang Paradigma Baru, diantaranya adalah berikut:

1. Struktur Kurikulum

Profil Pelajar Pancasila dijadikan sebagai acuan sekolah untuk mengembangkan standar, muli dari isi, proses, hingga penilaian. Struktur kurikulum juga menerapkan CP / Capaian Pembelajaran, Prinsip Pembelajaran, serta Asesmen Pembelajaran.

BACA JUGA  Apa Itu Hak? Simak Pengertian Beserta Jenis-jenisnya

Karakteristik dari struktur Kurikulum 2022 terdiri dari aktivitas intrakurikuler dalam bentuk pembelajaran tatap muka dengan guru, serta pembelajaran berbasis proyek. Di samping itu, sekolah diberi kemerdekaan untuk mengembangkan program tambahan.

2. Jumlah Jam Pelajaran Ditetapkan Secara Per Tahun

Pada kurikulum sebelumnya, jumlah jam pelajaran ditetapkan mingguan. Namun beda dengan Paradigma Baru, pada Kurikulum 2022 jumlah pelajaran ditentukan per tahun. Dengan begitu, sekolah lebih mudah dalam mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran.

3. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek

Kurikulum Paradigma Baru menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek. Tujuannya adalah untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila. Metode ini memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman, kemudian mengintegrasikannya dengan berbagai disiplin ilmu.

4. Asesmen Bersifat Kolaboratif

Kemendikbudristek memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah dalam mengatur asesmen mata pelajaran (lalu lintas mata pelajaran). Contoh, membuat asesmen sumatif berbentuk penilaian berbasis proyek yang di dalamnya berisi beberapa aspek mata pelajaran.

5. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sosial / IPAS

Mata pelajaran IPA / Ilmu Pengetahuan Alam dan IPS / Ilmu Pengetahuan Sosial di level Sekolah Dasar kelas IV, V, dan VI dalam Kurikulum 2022 akan diajarkan bersamaan. Tujuannya adalah supaya peserta didik merasa siap mengikuti pembelajaran IPA dan IPS.

6. Program Peminatan / Jurusan di SMA Tidak Diberlakukan

Apabila pada kurikulum sebelumnya terdapat program jurusan di jenjang SMA, seperti IPA, dan IPS. Di Paradigma Baru ada terjadi perubahan. Pasalnya, kedua mata pelajaran akan diajarkan sekaligus secara bersamaan dengan nama IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam Sosial).

7. Mata Pelajaran TIK / Teknologi Informasi dan Komputer Kembali Diajarkan

Ada kabar gembira dari kalangan pendidik yang memiliki background di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sebab mata pelajaran TIK kembali dihadirkan dalam Kurikulum 2022. Hanya saja, mata pelajaran ini harus diajarkan oleh guru yang kompeten di bidangnya.

BACA JUGA  tinggi air dalam tangki adalah

8. Pembelajaran Metode Tematik

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan tematik. Dengan kata lain, sekolah diperbolehkan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berbasis mata pelajaran.

Secara konsep, Kurikulum Paradigma Baru memang tampak ideal untuk diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Hanya saja, masih membutuhkan penyesuaian dari pihak terkait. Apabila, Kurikulum 2022 memiliki perbedaan cukup signifikan dari kurikulum yang diberlakukan sebelumnya.

You May Also Like

About the Author: administrator