1 1/3 × 7 4/5 – 0.90 + 75% =….. tolong kak, beserta caranya

1 1/3 × 7 4/5 – 0.90 + 75% =…..

tolong kak, beserta caranya​

Mapel Matematika, Jenjang Sekolah Dasar

Jadi, hasilnya adalah 10,25 atau atau

.

Pecahan adalah suatu bilangan yang umumnya terdiri dari dua bilangan. Pecahan dinyatakan dalam bentuk . A dalam bilangan tersebut berperan sebagai pembilang, dan B dalam bilangan tersebut berperan sebagai penyebut. Pecahan artinya membagi antara pembilang dengan penyebutnya. Terdapat 6 macam pecahan, penjelasannya ada di bawah ini.

1. Pecahan biasa

Pecahan biasa terdiri atas dua bilangan yaitu pembilang dan penyebut. Angka yang berada di atas disebut pembilang dan angka yang berada di bawah disebut penyebut. Pecahan biasa terbagi menjadi dua, yaitu pecahan biasa murni, dan pecahan biasa tidak murni. Pecahan biasa murni adalah bilangan pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada penyebutnya. Pecahan biasa tidak murni adalah bilangan pecahan yang pembilangnya lebih besar daripada penyebutnya, sehingga dapat dijadikan pecahan campuran.

2. Pecahan campuran

Pecahan campuran adalah bilangan pecahan yang terdiri atas tiga bilangan yaitu bilangan cacah/bilangan positif, pembilang, dan penyebut. Cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa yaitu dengan mengkalikan penyebut dengan bilangan cacahnya, kemudian dijumlahkan dengan pembilang.

3. Pecahan desimal

Pecahan desimal adalah pecahan yang umumnya bernominal “koma” di belakang suatu bilangan yang bermakna perseratus, perseribu, dan sebagainya. Pecahan desimal berbeda dengan jenis-jenis pecahan yang lainnya. Contohnya: 1,25 ; 205, 5 ; 75,675, dll.

4. Pecahan persen

Pecahan persen adalah bilangan pecahan yang diikuti dengan simbol “%” yang mempunyai makna bilangan tersebut dibagi 100. Karena, persen artinya adalah “perseratus”. Contoh: 75%, 100%, 50%, dll.

5. Pecahan permil

Pecahan permil hampir sama dengan pecahan persen. Hanya saja, bedanya persen artinya “perseratus”, namun permil artinya “perseribu”. Pecahan permil adalah bilangan pecahan yang diikuti dengan simbol “‰” maknanya bilangan tersebut dibagi 1000.

6. Pecahan senilai dan tidak senilai

Pecahan senilai artinya bilangan penyebut dengan pembilang mempunyai nilai yang sama, atau masih bisa disederhanakan lagi dengan angka yang sama. Contohnya: masih bisa disederhanakan lagi dengan membaginya pakai angka 2 menjadi . Sedangkan pecahan tidka senilai adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya memiliki nilai yang tidak sama alias sudah tidak bisa disederhanakan lagi.

BACA JUGA  2√3√3 ini apa ya gapaham

.

– 0,90 + 75% = …?

JAWAB:

– 0,90 + 75%

– 0,90 + 75%

Kita ubah ke bentuk desimal

= 10,4 – 0,90 + 0,75

= 9,5 + 0,75

= 10,25

Jadi, hasilnya adalah 10,25 atau atau

.

  1. Contoh soal pecahan beserta dengan langkah penyelesainnya:
  2. Jenis-jenis pecahan:
  3. Soal tentang pecahan senilai:

.

Kelas: IV

Mapel: Matematika

Bab: 6 – Pecahan

Kode kategorisasi: 4.2.6

Kata kunci: Menyelesaikan soal pecahan

Pecahan adalah bilangan yang dapat disajikan dalam bentuk a/b, dengan a, b bilangan bulat dan b # 0. Dalam hal ini, a disebut sebagai pembilang dan b disebut sebagai penyebut.

Pecahan biasa, yaitu pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya.

Contoh :               

Pecahan campuran, yaitu pecahan yang ditulis sebagai jumlah dari bilangan cacah dan pecahan biasa.

Contoh :

Pecahan desimal, yaitu bilangan yang

terdiri atas dua angka atau lebih dan

disertai tanda koma yang memiliki arti

persepuluhan, perseratusan, perseribuan

dan sebagainya.

Contoh : 0,2; 0,14; 2,6; 10,07 dst

Pecahan persen, yaitu bilangan

pecahan yang penyebutnya 100.

Pecahan persen dilambangkan dengan

tanda ( % ) yang artinya per 100.

Contoh :

Pecahan permil, yaitu bilangan pecahan

yang penyebutnya 1.000. Pecahan permil

dilambangkan dengan tanda ( % ).

Contoh :

a. Operasi penjumlahan pecahan

Operasi penjumlahan pecahan dapat dilakukan bilamana penyebutnya sama. Jika penyebutnya berbeda, harus disamakan terlebih dahulu dengan mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil) dari penyebut penyebutnya.

Contoh :

Contoh :Berpenyebut sama :

Berpenyebut tidak sama :

b. Operasi pengurangan pecahan

Operasi pengurangan pecahan juga dapat dilakukan bilamana penyebutnya sama. Jika penyebutnya berbeda, harus disamakan terlebih dahulu dengan mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil) dari penyebut penyebutnya.

Contoh :

Contoh :Berpenyebut sama :

Berpenyebut tidak sama :

c. Operasi perkalian pecahan

Operasi perkalian pecahan dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Berbeda dengan operasi penjumlahan pecahan dan pengurangan, operasi perkalian pecahan dapat dilakukan tanpa mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil) dari penyebut pecahan.

BACA JUGA  Terdapat dua lingkaran, yaitu lingkaran o o dan lingkaran p, lingkaran a memiliki garis tengah sepanjang 28 cm. lingkaran p memiliki radius 21 cm. selisih luas lingkaran o dan p adalah...cm

Contoh :

d. Operasi pembagian pecahan

Operasi pembagian pecahan dilakukan dengan cara mengalikan pecahan yang dibagi dengan kebalikan dari pecahan pembagi. Dalam hal ini, kebalikan dari suatu pecahan, yaitu pembilang dan penyebut pada pecahan tersebut ditukar letaknya sehingga pembilang menjadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang.

Contoh :

Suatu pecahan dapat diubah menjdi bentuk pecahan yang lain. Misalnya, pecahan biasa dapat diubah menjadi persen atau pecahan desimal diubah menjadi pecahan biasa.

Cara mengubah suatu pecahan menjadi bentuk pecahan yang lain dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat sifat jenis pecahan tersebut.

Penyelesaian soal:

» JAWABAN BY : RACHELLNGAB «

#CMIIW

=> DETAIL JAWABAN : <=

– Mapel : Matematika

– Kelas : 5 SD (Sekolah Dasar)

– Materi : Bab 5 – Pecahan

– Kode Soal : 2

– Kode Kategorisasi : 5.2.5

Pertanyaan Baru di Matematika


Q

f(x + a) = 7a + 2x × 1(x + a)
f(3 + 2) = ?​

Matematika, Sekolah Dasar

Diketahui

f(x + a) = 7a + 2x × 1(x + a)

a = 2

x = 3

( 3 + 2 ) = 5

Ditanya

f(3 + 2 ) = ?

Jawab :

f(x + a) = 7a + 2x × 1(x + a)

f(3 + 2) = 7(2) + 2(3) × 1(3 + 2)

f(5) = 7(2) + 2(3) × 1(5)

f(5) = ( 7 + 7 ) + 2(3) × 1(5)

f(5) = 14 + 2(3) × 1(5)

f(5) = 14 + ( 2 + 2 + 2 ) × 1(5)

f(5) = 14 + ( 4 + 2 ) × 1(5)

f(5) = 14 + 6 × 1(5)

f(5) = 14 + 6 × ( 1 × 5 )

f(5) = 14 + 6 × 5

f(5) = 14 + ( 6 × 5 )

f(5) = 14 + 30

f(5) =

Kesimpulan

Jadi, hasil nya adalah

« Penyelesaian Soal »

BACA JUGA  Tes Intelejensi Umum 5 (TIU5) Tiu 5 adalah alat yang di gunakan untuk mengetahui tingkat intelegensi seseorang. Contoh Tampilan Tes : A B C 1 1 Cara Menjawab: Perubahan dari gambar A menjadi gambar B adalah perubahan yg juga akan dilakukan pada gambar C dan akan menghasilkan salah satu gambar dari 1 sampai 5. Contoh Soal 1/3 Soal: Seperti halnya A diubah menjadi B, demikian pula C diubah menjadi salah satu gambar dari 1 sampai 5 dibawah. Carilah dan pilih gambar tersebut. A B C 1 2 3 4 5 Note: Pilih dan Klik salah satu gambar 1 sampai 5 diatas yang menurut kamu adalah jawaban yang benar ! Cek Jawaban 2 3 4 LO 5

[ Soal ]

f(x + a) = 7a + 2x × 1(x + a)

f(3 + 2) = ?

__________________

  • Diketahui

f(x + a) = 7a + 2x × 1(x + a)

x = 3

a = 2

  • Ditanya

f(3 + 2 ) = ?

  • Dijawab

Menentukan Hasil

  • f( x + a ) = 7a + 2x × 1( x + a )
  • f(3 + 2 ) = 7(2) + 2(3) × 1(3 + 2 )
  • f(3 + 2 ) = ( 7 × 2 ) + ( 2 × 3 ) × ( 1 × ( 3 + 2 )
  • f(3 + 2 ) = ( 14 ) + ( 6 × ( 1 × 5 )
  • f(3 + 2 ) = ( 14 ) + ( 6 × 5 )
  • f(3 + 2 ) = ( 14 + 30 )
  • f(3 + 2 ) = 44 [✔️]

Kesimpulan

  • Maka, Hasil = 44 [✔️]

Semoga Bisa Bermanfaat-!


24×2² Pl. Tentukan bentuk sederhana dari operasi bilangan berpangkat 23 C 5​

Matematika, Sekolah Menengah Atas

Jawab:

Beberapa sifat dari perpangkatan adalah

aⁿ × aᵐ = aⁿ⁺ᵐ

aⁿ ÷ aᵐ = aⁿ⁻ᵐ

(aⁿ)ᵐ = aⁿᵐ

(ab)ⁿ = aⁿ.bⁿ

a⁰ = 1

Bilangan negatif berpangkat

(–a)ⁿ = aⁿ jika n bilangan genap

(–a)ⁿ = –aⁿ jika n bilangan ganjil

Pembahasan

Bagian a

=

=

=

= 2¹

= 2

#semoga membantu


Misalkan a, b, c bilangan real positif yang memenuhi a + b + c = 1. Nilai minimum dari
adalah ……​

Matematika, Sekolah Menengah Atas

misalkan

a + b = x

a + b + c = 1 → x + c = 1

berlaku ketidaksamaan

AM ≥ GM

(x + c)/2 ≥ √xc

1/2 ≥ √xc

1/4 ≥ xc

tanda persamaan saat x = c,

maka didapat x = c = √1/4 = 1/2

x = a + b

a + b = 1/2

AM ≥ GM

(a + b)/2 ≥ √ab

1/4 ≥ √ab

1/16 ≥ ab

a = b, maka a = b = √1/16 = 1/4

nilai min

(a + b)/(abc)

= (1/4 + 1/4)/(1/4 . 1/4 . 1/2)

= (1/2)/(1/32)

= 32/2

= 16

a + b + c = 1


Q. Sisi persegi = 15 cm

– keliling?
– luas?

hari terakhir bersama hp :)​

Matematika, Sekolah Dasar

« Penyelesaian Soal »

  • Diketahui

Sisi persegi = 15 cm

  • Ditanya:

Keliling persegi-?

Luas Persegi-?

  • Dijawab

Menentukan Keliling Persegi

Menentukan Luas Persegi

Kesimpulan ←

  • Maka, Keliling Persegi = 60 cm [✔️]
  • Maka, Luas Persegi = 225 cm² [✔️]

Semoga Bisa Bermanfaat-!

Diketahui :

  • sisi 15 cm

Ditanya :

  • Keliling ?
  • Luas ?
  • PENYELESAIAN

Rumus Keliling Persegi = 4 × s

Maka :

  • K = 4 × s
  • K = 4 × 15
  • K = 60 cm

Rumus Luas Persegi = s²/s × s

Maka :

  • L = s × s
  • L = 15 × 15
  • L = 225 cm²

Kesimpulan :

Jadi, hasil keliling dan luas tersebut adalah 60 cm dan 225 cm²


Hitunglah nilai y yang memenuhi sistem persamaan ( 2x – 4y = 4 ( x – 3y = 6 ( pakai dengan cara metode eliminasi )​​

Matematika, Sekolah Menengah Pertama

2x – 4y = 4 (persamaan 1)

x – 3y = 6 (persamaan 2)

jawab :

metode eliminasi

sederhanakan persamaan 1…

2x – 4y = 4

x – 2y = 2

eliminasikan x..

x – 2y = 2

x – 3y = 6

————– –

-2y + 3y = -4

y = -4

eliminasikan y..

x – 2y = 2 (x3) 3x – 6y = 6

x – 3y = 6 (x2) 2x – 6y = 12

—————— –

x = -6

maka, solusinya adalah (-6, -4)

You May Also Like

About the Author: administrator